Kemiskinan memang terkadang mampu membuat manusia kehilangan akal dan menempuh segala cara untuk lepas dari jerat kemiskinan. Hal ini juga terjadi di India, salah satu negara yang memiliki penduduk miskin cukup besar. Saat ini banyak wanita-wanita di India menyewakan rahim milik mereka untuk mendapatkan uang. Sebagian besar klien mereka adalah orang-orang yang berasal dari luar negeri.
Seperti diberitakan oleh webmd.com, saat ini banyak pasangan-pasangan dari berbagai penjuru dunia mencari wanita tidak mampu di India untuk disewa rahimnya. Karena berbagai alasan, pasangan-pasangan ini tidak bisa mengandung sendiri anak mereka sehingga mereka mencari wanita India yang bersedia mengandung anak mereka selama sembilan bulan.
Maraknya aksi persewaan rahim ini mengundang banyak sekali perdebatan di masyarakat India sendiri. Mereka meminta pemerintah India untuk segera membuat peraturan yang jelas terkait permasalahan tersebut. "Kita butuh membuat peraturan terkait sektor tersebut," ujar dokter Sudhir Ajja yang bekerja di sebuah bank kesuburan yang berlokasi di Mumbai dan menghasilkan 295 bayi dari penitipan rahim. Menurut dokter Sudhir Ajja sekitar 90 persen kliennya merupakan pasangan yang berasal dari luar negeri dan sekitar 40 persennya merupakan pasangan sejenis.
Lantas mengapa banyak pasangan memilih menyewa rahim dari wanita India? Menurut Dr. Nayna Patel hal ini disebabkan karena jika mereka menyewa rahim dari wanita India maka biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih sedikit. Di India untuk mendapatkan bayi dengan menyewa rahim wanita lain kita cukup mengeluarkan uang sekitar US$ 12.000 atau sekitar Rp 132 juta. Bandingkan jika kita menyewa rahim wanita di Amerika maka kita setidaknya harus menyiapkan dana sekitar US$ 70.000.
Dari sekitar US$ 12.000 yang dibayarkan oleh klien, tiap wanita yang menyewakan rahimnya akan mendapatkan bayaran berkisar antara US$ 5.000 hingga US$ 7.000. Jumlah itu tentu saja sangat menggiurkan bagi para wanita di India karena nilainya hampir sama dengan sekitar 10 tahun gaji rata-rata penduduk di India. Menurut perkiraan yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), praktek persewaan rahim yang dilakukan oleh sekitar 3000 klinik kesuburan di India telah menghasilkan keuntungan sekitar Rp 92 trilliun.
Sumber : tobeeinspired.blogspot.com
Seperti diberitakan oleh webmd.com, saat ini banyak pasangan-pasangan dari berbagai penjuru dunia mencari wanita tidak mampu di India untuk disewa rahimnya. Karena berbagai alasan, pasangan-pasangan ini tidak bisa mengandung sendiri anak mereka sehingga mereka mencari wanita India yang bersedia mengandung anak mereka selama sembilan bulan.
Maraknya aksi persewaan rahim ini mengundang banyak sekali perdebatan di masyarakat India sendiri. Mereka meminta pemerintah India untuk segera membuat peraturan yang jelas terkait permasalahan tersebut. "Kita butuh membuat peraturan terkait sektor tersebut," ujar dokter Sudhir Ajja yang bekerja di sebuah bank kesuburan yang berlokasi di Mumbai dan menghasilkan 295 bayi dari penitipan rahim. Menurut dokter Sudhir Ajja sekitar 90 persen kliennya merupakan pasangan yang berasal dari luar negeri dan sekitar 40 persennya merupakan pasangan sejenis.
Lantas mengapa banyak pasangan memilih menyewa rahim dari wanita India? Menurut Dr. Nayna Patel hal ini disebabkan karena jika mereka menyewa rahim dari wanita India maka biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih sedikit. Di India untuk mendapatkan bayi dengan menyewa rahim wanita lain kita cukup mengeluarkan uang sekitar US$ 12.000 atau sekitar Rp 132 juta. Bandingkan jika kita menyewa rahim wanita di Amerika maka kita setidaknya harus menyiapkan dana sekitar US$ 70.000.
Dari sekitar US$ 12.000 yang dibayarkan oleh klien, tiap wanita yang menyewakan rahimnya akan mendapatkan bayaran berkisar antara US$ 5.000 hingga US$ 7.000. Jumlah itu tentu saja sangat menggiurkan bagi para wanita di India karena nilainya hampir sama dengan sekitar 10 tahun gaji rata-rata penduduk di India. Menurut perkiraan yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), praktek persewaan rahim yang dilakukan oleh sekitar 3000 klinik kesuburan di India telah menghasilkan keuntungan sekitar Rp 92 trilliun.
Sumber : tobeeinspired.blogspot.com
Post a Comment