Home » , , » Penyerang Mal Nairobi Diduga Kelompok Teroris

Penyerang Mal Nairobi Diduga Kelompok Teroris


 Penyerangan di Nairobi

Kementerian Dalam Negeri Kenya menduga serangan yang terjadi di Mal Westgate, Nairobi pada Sabtu siang tadi dilakukan kelompok teroris. Sebab, sebuah kelompok militan bernama al Shabaab telah lebih dulu mengancam pusat perbelanjaan yang jadi favorit ekspatriat itu.

Kantor berita Reuters, Sabtu 21 September 2013 melansir kelompok asal Somalia itu sebelumnya juga pernah mengancam akan menyerang kompleks gedung tinggi Nairobi. Mereka juga mengatakan akan menyasar klub malam dan hotel yang diketahui kerap didatangi para ekspatriat di Nairobi.

Namun sejauh ini, menurut polisi, kelompok tersebut gagal mengeksekusi ancaman itu. Kendati polisi masih belum memberikan keterangan resmi soal identitas para pelaku, namun Kepala Polisi, Benson Kibue, memastikan bahwa serangan yang hingga kini masih berlangsung dilakukan kelompok teroris.

Menurut laman Dailymail, diduga kelompok teroris itu ada 10 orang. Motif di balik penyerangan itu karena ingin membalaskan dendam kepada Pemerintah Kenya lantaran mengirimkan tentara ke Somalia. Para tentara itu diketahui melawan para pemberontak dari kelompok tersebut.

Dengan adanya pernyataan ini, maka dugaan awal bahwa serangan itu merupakan tindak perampokan gugur dengan sendirinya. Kesimpulan itu semakin diperkuat dengan pernyataan beberapa saksi.

"Mereka tidak kelihatan seperti penjahat. Ini bukan aksi perampokan tapi mirip sebuah serangan. Para tentara yang melihat mereka mengatakan kelompok itu menembak secara membabi buta," ujar Yukeh Mannasseh yang saat kejadian tengah berada di lantai paling atas mal itu.

Sementara saksi lainnya bernama Elijah Kamau, mengatakan kepada media, bahwa kelompok tersebut menyasar warga non Muslim yang tengah berbelanja di sana. Salah satu karyawan Kedutaan Besar Belanda, Rob Vandijk, yang tengah makan saat peristiwa berlangsung bahkan mendengar ledakan.

Menurut dia sebelum senapan mesin berdesing, para pria bersenjata itu melemparkan granat ke dalam gedung mal. Saat timah panas dimuntahkan secara membabi buta oleh para pelaku, warga mulai berhamburan dan menunduk untuk menyelamatkan diri mereka.

Pengusaha Kenya, Errol Fernandes, mengaku melihat dua pria bersenjata, di mana salah satunya menenteng senapan AK-47 dan menembakkannya secara sporadis.

"Tanpa pikir panjang, saya langsung kabur ke dapur kafe dan kami semua bersembunyi di belakang lemari pendingin. Sampai ada yang memberitahu kami untuk segera lari keluar melalui tangga darurat," kata Fernandes.

Menurut Fernandes sudah pasti banyak korban tewas berjatuhan. Jumlah korban hingga saat ini masih simpang siur.

Menurut laporan Sekretaris Jenderal Palang Merah Kenya, Abbas Guled, sejauh ini total jenazah korban tewas yang ada di luar mal berjumlah 15 orang. Seorang anak laki-laki diyakini turut menjadi korban tewas.

"Sejauh ini kami baru mengetahui ada korban tewas yang berada di luar berjumlah 15 orang. Namun kami yakin jumlah korban tewas sebenarnya lebih dari ini," ungkap Guled.

Reporter kantor berita Reuters melaporkan setidaknya dia melihat ada 20 jenazah yang ditemukan.

Sementara sembilan orang korban luka berhasil diselamatkan keluar dari mal. Darah terlihat mengucur dari anggota tubuh mereka. Mereka diselamatkan dengan menggunakan tenda atau didorong dengan kereta belanja.

Polisi hingga kini masih berupaya menangkap para pelaku. Menurut informasi seorang polisi senior, pada saat kejadian sudah ada petugas keamanan di sana.

"Namun posisinya di dalam masih belum terlacak," ungkap polisi senior itu.

Polisi berusaha berhati-hati menangani kasus ini, karena pelaku menahan warga sipil tak berdosa sebagai sandera. Namun tidak diketahui jumlah warga yang dijadikan sandera.  

Peristiwa menyeramkan itu terjadi pada Sabtu siang di saat banyak warga tengah berbelanja dan menghabiskan waktu senggang. Hingga berita ini diturunkan, aksi penembakan masih terus berlangsung antara kelompok bersenjata dengan polisi.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Kecipung | Andhicka Sparda
Copyright © 2011. Kecipung - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kecipung
Proudly powered by Blogger