Di sebuah minimarket di sebuah kota di Amerika Serikat, seorang pemuda tampak bersitegang dengan kasir toko yang kebetulan adalah seorang Muslim.
Pemuda Amerika itu ternyata tidak mau dilayani si kasir Muslim. Kejadian ini ternyata diperhatikan oleh seorang prajurit AS yang tengah mengantre.
Pada awalnya, si prajurit hanya diam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum, berusaha tidak mengindahkan kelakuan rasialis si pemuda.
"Mengapa Anda tersenyum? Apa yang lucu?" kata pemuda itu menegur si prajurit.
"Maaf?" tanya si prajurit terlihat terkejut karena ditegur si pemuda.
"Dia seorang Muslim," kata pemuda itu sambil menunjuk ke arah si kasir.
Mendengar perkataan si pemuda, tampaknya sang prajurit mulai terusik.
"Kita tinggal di Amerika, dia bisa menjalankan keyakinan apa pun yang diyakininya," kata prajurit itu.
Sayangnya, pembelaan prajurit itu tak didengar si pemuda rasialis. Dia yang akan membeli sebungkus keripik kentang tetap bersikukuh tak mau dilayani si kasir Muslim.
Melihat hal itu, prajurit yang hanya diketahui bernama Bid, seperti tertera di seragamnya, kehabisan kesabaran.
"Hei, letakkan keripik itu dan keluar dari sini," hardik prajurit Bid.
"Kau menyuruhku pergi?" kata si pemuda berambut ikal itu.
"Kau bebas berbelanja di mana pun, seperti halnya dia bebas mempraktikkan agamanya di mana pun di Amerika," tambah Bid.
Ketika suasana mulai panas, sekelompok orang memasuki minimarket itu, sebagian di antaranya membawa kamera televisi.
Salah seorang di antaranya adalah seorang penyiar televisi, John Quinones.
Dia memperkenalkan diri kepada Bid dan mengatakan bahwa situasi pelecehan kasir Muslim itu adalah sebuah rekaan. Baik si pemuda maupun kasir adalah aktor.
"Orang yang mendengar pembelaan Anda terhadap kasir itu akan menganggap Anda telah melakukan hal yang heroik," kata Quinones.
Namun, Bid menganggap hal itu bukanlah hal heroik karena dia merasa melakukan hal yang sudah seharusnya dia lakukan.
"Semua orang memiliki hak yang sama di negeri ini," kata Bid.
"Semua orang? Termasuk Muslim?" tanya Quinones.
"Termasuk Muslim. Jika Anda warga Amerika, maka Anda adalah warga Amerika, titik," Bid menegaskan.
Acara yang merekam pembelaan Bid kepada seorang Muslim adalah What Would You Do yang disiarkan stasiun televisi ABC.
Dalam acara ini, produser menciptakan sebuah kondisi dilematis di tengah masyarakat untuk melihat reaksi warga mengatasi situasi tersebut.
Pemuda Amerika itu ternyata tidak mau dilayani si kasir Muslim. Kejadian ini ternyata diperhatikan oleh seorang prajurit AS yang tengah mengantre.
Pada awalnya, si prajurit hanya diam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum, berusaha tidak mengindahkan kelakuan rasialis si pemuda.
"Mengapa Anda tersenyum? Apa yang lucu?" kata pemuda itu menegur si prajurit.
"Maaf?" tanya si prajurit terlihat terkejut karena ditegur si pemuda.
"Dia seorang Muslim," kata pemuda itu sambil menunjuk ke arah si kasir.
Mendengar perkataan si pemuda, tampaknya sang prajurit mulai terusik.
"Kita tinggal di Amerika, dia bisa menjalankan keyakinan apa pun yang diyakininya," kata prajurit itu.
Sayangnya, pembelaan prajurit itu tak didengar si pemuda rasialis. Dia yang akan membeli sebungkus keripik kentang tetap bersikukuh tak mau dilayani si kasir Muslim.
Melihat hal itu, prajurit yang hanya diketahui bernama Bid, seperti tertera di seragamnya, kehabisan kesabaran.
"Hei, letakkan keripik itu dan keluar dari sini," hardik prajurit Bid.
"Kau menyuruhku pergi?" kata si pemuda berambut ikal itu.
"Kau bebas berbelanja di mana pun, seperti halnya dia bebas mempraktikkan agamanya di mana pun di Amerika," tambah Bid.
Ketika suasana mulai panas, sekelompok orang memasuki minimarket itu, sebagian di antaranya membawa kamera televisi.
Salah seorang di antaranya adalah seorang penyiar televisi, John Quinones.
Dia memperkenalkan diri kepada Bid dan mengatakan bahwa situasi pelecehan kasir Muslim itu adalah sebuah rekaan. Baik si pemuda maupun kasir adalah aktor.
"Orang yang mendengar pembelaan Anda terhadap kasir itu akan menganggap Anda telah melakukan hal yang heroik," kata Quinones.
Namun, Bid menganggap hal itu bukanlah hal heroik karena dia merasa melakukan hal yang sudah seharusnya dia lakukan.
"Semua orang memiliki hak yang sama di negeri ini," kata Bid.
"Semua orang? Termasuk Muslim?" tanya Quinones.
"Termasuk Muslim. Jika Anda warga Amerika, maka Anda adalah warga Amerika, titik," Bid menegaskan.
Acara yang merekam pembelaan Bid kepada seorang Muslim adalah What Would You Do yang disiarkan stasiun televisi ABC.
Dalam acara ini, produser menciptakan sebuah kondisi dilematis di tengah masyarakat untuk melihat reaksi warga mengatasi situasi tersebut.
#Kompas.com