Ragam ekspresi dan tingkah polah satwa di kebun binatang maupun taman safari merupakan salah satu objek foto yang menarik untuk diabadikan. Namun, terkadang pagar yang membatasi kita dengan para binatang menjadi masalah tersendiri untuk mengabadikannya.
Pagar pada tiap kandang tingginya rata-rata selalu di atas pundak orang dewasa untuk alasan keamanan, yaitu menghalangi satwa menerobos keluar.
Dengan ketinggian itu dipastikan pandangan kamera dengan objek akan terhalang oleh pagar tersebut. Karena itu, sering kali kita memotret dengan pagar persis berada di depan kamera. Namun, halangan itu bukan berarti menjadikan pagar akan terlihat jelas dalam foto yang kita abadikan. Terkadangadajugabeberapakandang yang jarak antara jeruji pagarnya sedikit lebih longgar, dan bisa kita manfaatkan untuk menaruh moncong lensa saat memotret satwa yang ada di dalam.
Namun lebih banyak kandang yang jarak jerujinya rapat, seperti di bagian hewan jenis burung, dan untuk memotret burung tersebut perlulah sedikit teknik tambahanuntukmenghasilkanfoto yang jernih tanpa jeruji terlihat di dalamnya. Tempelkan moncong lensa serapat mungkin dengan jeruji. Namun sebelum melakukan teknik ini, pastikan lensa menggunakan filter untuk menghindari risiko tergoresnya lensa. Kemudian, gunakanlah diafragma selebar mungkin.
Jarakantarakamera danobjekjugaharus diperhatikan, usahakan memotret saat satwa berada pada jarak yang agak jauh dari pagar, sehingga akan semakin mempersempit kedalaman ruang tajam dan membuat pagar menjadi blur serta tidak terlihat dalam hasil foto. Jika lensa yang kita gunakan bukanlah lensa yang mempunyai bukaan diafragma lebar (f/2.8), dapat disiasati dengan menunggu jarak yang tepat tersebut. Kemudian mengingat jarak yang relatif jauh antara posisi memotret dan objek hewan yang menjadi target, penggunaan lensa tele menjadi vital untuk memotret satwa.
Gunakanlah lensa tele di atas 70 mm untuk mengantisipasi jarak yang jauh antara kita dan objek. Jika tidak menggunakan DSLR, sejumlah kamera compact terbaru telah dilengkapi dengan lensa zoomhingga 200 mm yang terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan memotret satwa. Sedikit permasalahan yang timbul dengan penggunaan teknik menempel lensa pada pagar ini, adalah sulitnya mencari fokus karena akan terganggu oleh pagar tersebut.
Namun, teknologi focus tracking pada fungsi autofocus kamera-kamera pada saat ini pasti akan memudahkan kita untuk mengatasinya, jadi pastikanlah menggunakan autofocus saat memotret satwa seperti ini. Jika masih sulit bagi kamera untuk mencari fokus, gunakanlah manual focusingsaatmemotret. Hal lain lagi yang dibutuhkan selain mengatasi permasalahan pagar saat memotret satwa di kebun binatang adalah menunggu momen yang tepat.
Menunggu momen yang tepat akan membuat hasil foto terlihat jauh lebih baik. Contohnya bisa dilihat dalam foto aktivitas beruang madu dan orangutan di atas, interaksi antara anak dan induk beruang serta aktivitas orangutan yang terekam dalam kedua foto itu jauh lebih menarik untukdilihat daripada hanyasekedarfoto mereka duduk di dalam kandang saja.
Kemudian, gunakanlah selalu speed tinggi agar aktivitas dan ekspresi satwa terekam beku dalam foto, minimal gunakanlah speed 1/800 saat memotret. Janganlah mempergunakan flash, penggunaan flashakan membuat satwa menjadi takut dan mereka akan menjauh dari posisi kita memotret.
Post a Comment